Bu, masih menikmati anak balita anteng pakai gadget?
Me too..
Kan sudah tau efeknya?
Tapi kan nonton video di gadget juga yang isinya mengedukasi aja.
Nahnah.. saya pun terkadang membela diri. Kenapa emang kalau anak balita pakai gadget? Kan banyak tontonan yang mengedukasi. Nyatanya kita sendiri lepas tangan gak ikut merhatiin kerjain yang lain-lain #ngacaduluah :-(
Bukan satu dua kali diperingatkan sama kurang baiknya efek gadget pada anak balita yang seharusnya aktivitasnya dipenuhi aktivitas fisik (lari-lari main di luar) atau paling tidak berkegiatan di rumah dengan berkomunikasi dua arah, bukan sibuk sendiri-sendiri.
Kenapa balita?
Ini masa golden age yang wow itu lho. Proses pertumbuhan otak ini terjadi secara terus menerus bahkan otak anak mengalami ledakan pertumbuhan yang cepat antara usia 3 hingga 15 tahun (John W. Santrock, 2007).
Berdasarkan hasil penelitian, sekitar 50% kapabilitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur empat tahun, 80% telah terjadi ketika berumur delapan tahun dan mencapai titik kulminasi ketika anak berumur sekitar 18 tahun (Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, 2004).
Hal ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu empat tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya.
Sehingga periode emas ini merupakan periode kritis bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa.
Perkembangan otak anak mencapai 50% pada masa golden age itu dan seharusnya otak terstimulasi dengan baik dengan berbagai aktivitas yang menggerakkan tubuh dan merangsang panca indera.
Makin ngeh banget kalau gadget itu sebaiknya dibatasi sekali dan kalau bisa dibawah 6 tahun tidak sama sekali #PRbesaaarr :-o
PR besar karena gak mungkin kita menuntut anak untuk gak banyak-banyak main gadget tanpa kita yang terlebih dahulu memulainya, paling tidak mengatur pemakaian gadget disaat beraktivitas bersama anak. Children see, children do.
Jadi kesimpulannya?
Masih banyak aktivitas pilihan yang bisa dilakukan bersama anak tapi memang butuh kesadaran orangtua untuk membersamainya lebih lama dari biasanya.
Salah satu hal yang saya lakukan untuk mengalihkan anak dari gadget adalah membacakan buku. Kalau masih mau memanfaatkan teknologi pun bisa menggunakan fasilitas e-pen untuk membacakan buku, lumayan anteng lho walaupun gak seanteng kalau lihat Youtube :-p
Nah untuk aktivitas lain memang butuh keduatangan kita langsung untuk terlibat. Selain karena ada komunikasi 2 arah, anak juga merasa diperhatikan dan bonding dengan anak menjadi semakin baik.
Last but not least, semua pilihan tentu kembali pada setiap orang tua ;-)
Sumber : Siti Rahmi Nur Utami
EmoticonEmoticon