Ada teman mengeluhkan salah seorang jamaah masjid yang bau mulut. Teman ini bilang sulit sekali khusyuk dalam shalat ketika bersebelahan dengan orang yang bau mulut tersebut. Terhalang satu atau dua jamaah lain sekalipun, katanya, masih tercium juga, sehingga dia gagal fokus dalam shalatnya.
Sebenarnya, sudah tiga orang ini yang mengeluhkan lelaki yang dimaksud. Hanya, saya santai saja. Sebab, selama ini, ketika shalat jamaah berdampingan dengan orang yang dikeluhkan tadi, saya tidak mencium apa-apa. Mungkin penciuman hidung saya yang kurang tajam karena terlalu sering terserang pilek.
Yang pasti, keluhan teman tadi adalah sebuah pelajaran penting buat kita. Sebagai warga masyarakat yang sering bersinggungan dengan orang lain setiap hari, utamanya ketika ke masjid, jangan sampai kita remehkan urusan kebersihan badan.
Bau kurang sedap yang keluar dari tubuh kita, sudah pasti mengganggu kenyamanan orang lain. Padahal, seorang Muslim itu kehadirannya selalu menyelamatkan. Dan, bukankah Mukmin adalah orang yang keberadaannya senantiasa mengamankan?
Bau mulut jelas termasuk masalah yang membikin orang lain merasa tidak selamat dan tidak aman di dekat kita. Saya bukan ahli kesehatan, tetapi sedikit banyak tahu masalah bau mulut, karena sering bertanya kepada dokter gigi saat mengobatkan gigi saya yang bermasalah.
Menurut dokter gigi, bau mulut, umumnya, berasal dari masalah gigi. Seringnya, karena gigi berlubang. Karena itu, jika ada gigi berlubang, satu saja, harus segera ditambalkan ke dokter gigi. Gigi yang tinggal akar juga potensial menimbulkan bau mulut. Makanya, lebih baik dicabutkan saja. Jangan lupa, kalau yang dicabutkan itu kebetulan gigi bagian bawah, harus segera diisi dengan gigi palsu, agar tidak kosong. Sebab, jika gigi bagian bawah dibiarkan kosong, pasti gigi bagian atasnya akan melorot.
Bau mulut juga disebabkan gigi yang berkarang. Karang gigi itu biasanya berwarna kuning atau keruh, dan tidak bisa dibersihkan dengan sikat gigi. Karang gigi hanya bisa dibersihkan dengan alat khusus oleh dokter gigi.
Silakan segera temukan dokter gigi yang cocok buat Anda, masalah bau mulut akan lekas teratasi. Kelihatannya sepele, namun banyak orang mengidap masalah bau mulut akut karena kurang teliti dengan perawatan gigi. Gosok gigi sehari berulang kali sekalipun tidak menolong keadaan, selagi masih ada gigi yang berlubang, tinggal akarnya, atau malah penuh karang.
Yang penting lagi diperhatikan adalah masalah bau badan. Kita tidak boleh abai dengan ini, utamanya perempuan. Karena, biasanya, perempuan lebih potensial terjangkiti masalah bau badan ketimbang lelaki, meski tidak selalu.
Solusi untuk masalah bau badan ialah dengan deodoran. Pakailah deodoran pilihan Anda. Yang mau alami, bisa pakai batu tawas. Di pasar, banyak. Murah, namun sangat efektif mencegah masalah bau badan. Setelah ketiak diolesi dengan deodoran atau batu tawas, silakan ditambah dengan parfum di pakaian.
Eh, perempuan boleh kok pakai parfum. Asal aromanya yang kalem-kalem saja dan jangan berlebihan. Setiap kita, harus tahu kondisi diri sendiri. Masalah bau tidaklah sama. Ada yang bau mulut, yang lainnya mungkin bermasalah dengan bau badan, bau kaki, bau rambut, dan semisalnya. Yang paling tahu harus yang bersangkutan, berdasarkan teguran atau peringatan dari orang-orang terdekat, misalnya. Jadi, kalau diingatkan bahwa ada yang bau dari badan atau tubuh kita, sebaiknya jangan marah. Segera kita respons dengan upaya solutif. Syukur masih ada yang mau mengingatkan.
Masalah bau jelas menyangkut kebersihan. Sementara, Islam sangat memerhatikan kebersihan. Kebersihan dikatakan sebagian dari iman. Dalam surah At-Taubah/9: 108, juga jelas ditegaskan bahwa "...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih."
Kemudian, dalam surah Al-Muddatstsir/74: 4, yang merupakan titah dimulainya dakwah oleh Rasulullah, Allah tegas memerintahkan beliau, "...Dan pakaianmu, bersihkanlah." Para mufasir menjelaskan bahwa perintah itu dimaksudkan supaya Rasulullah membersihkan pakaian dari segala kotoran dan najis. Kebersihan lahir adalah bagian dari kebersihan batin.
Dan, tentu saja perintah untuk bersih lebih kuat lagi ketika kita hendak ke masjid. "Wahai anak Adam," tegas Allah dalam surah Al-A'raf/7: 31. "Pakailah pakaian kalian yang indah setiap kalian memasuki masjid." Pakaian yang indah (az-zinah) tidak harus pakaian yang baru. Minimal bersih, rapi, dan tidak bau keringat.
Jangan sampai pahala ibadah kita berkurang, atau bahkan sama sekali hilang, gara-gara bau diri kita menyebabkan orang lain di kanan-kiri seakan mau pingsan. Waduh. Kok saya ngomong panjang lebar soal begini. Jangan-jangan selama ini saya sendiri termasuk yang punya bau mengganggu, hanya saja tidak merasa, karena belum ada orang yang secara langsung mengeluh atau mengadu.
Oleh : M Husnaini
EmoticonEmoticon