Rabu, 07 Februari 2018

Sudah Diduga, Mudzakarah MUI Kota Bogor Selesai Tanpa Kehadiran Ust. Yazid Jawaz



Salah satu ustadz salafi wahabi yang sedang populer, Ust. Jazid bin Abdul Qodir Jawaz sebelumnya telah diundang dalam acara mudzkaroh (diskusi) di ruang rapat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bogor, Jl. Padjajaran 10, Bogor, Jawa Barat pada Rabu, 07 Februari 2018 (12 Jumadil Ula 1439 H). Hal ini terkait tulisan beliau dalam bukunya "Mulia Dengan Manhaj Salaf" telah menuduh sesat ulama ahlussunnah wal jama'ah yang mengikuti Imam Asy'ari (disebut Asy'ariyah) dan Imam Maturidi (disebut Maturidiyah). Padahal, kedua akidah tersebut dianut oleh mayoritas umat islam diseluruh dunia sebagai representasi akidah ahlussunnah wal jama'ah. 

Namun, acara yang sedianya dilaksanakan Rabu siang ini, dimulai pukul 13.00 WIB, ternyata tidak ditanggapi dengan baik oleh sang ustadz yang terkenal sebagai ustadz sunnah oleh para pengikutnya. Padahal mudzakaroh ini tidak lain hanya untuk tabayyun alias mengklarifikasi terkait tulisan-tulisan dan ceramah-caramah Ust. Jazid Jawas yang dianggap provokatif dan menyerang kelompok tertentu dengan tuduhan bid'ah dan sesat. Seandainya Ust. Jazid Jawas dapat hadir, tentu tuduhan-tuduhan bid'ah dan sesat tersebut bisa didiskusikan bersama. Sehingga menghasilkan pemikiran yang jernih atas khilafiyah yang berkembang di masyarakat tanda embel-embel tuduhan bid'ah dan sesat. 


Hari ini, ramai beredar di media sosial, kabar yang menjelaskan perihal undangan mudzakaroh MUI Kota Bogor kepada Ust. Yazid Jawaz. Bahkan undangan mudzakaroh tersebut langsung ditandatangi oleh Ketua MUI Kota Bogor. Bagi kelompok yang selama ini dituduh berbuat bid'ah dan sesat oleh Ust. Yazid Jawas, tentu ini momen yang tepat untuk berdiskusi. Andai Ust. Yazid terbukti telah salah memahami amalan kelompok yang beliau tuduh, tentu beliau dituntut untuk meminta maaf kepada umat yang terlanjur sakit hati. 


Tapi sudah diduga, banyak netizen yang mengatakan Ust. Yazid tidak akan hadir dengan alasan "jangan berdebat dengan ahli bid'ah", sesuai dengan ceramah beliau yang beredar di Youtube. Sikap seperti inilah yang pernah disayangkan oleh Ust. Abdul Shomad. Beliau pernah menyampaikan dalam salah satu ceramahnya, Ust. Musthafa Umar sebagai perwakilan MUI Prov. Riau pernah mengundang baik-baik para ustadz salafi wahabi agar bisa diajak berdiskusi, dan jangan hanya murid-murid ustadz salafi wahabi saja yang pandai berkoar-koar di dunia maya. Nyatanya, para ustadz salafi wahabi tidak berani datang. 

Wallahu'Alam Bisshowab, semoga Allah senantiasa memberikan kita petunjuk untuk mencari kebenaran. Amin...   

  





3 comments

Bawa bawa nama Allah di akhir artikel. Tapi dia sendiri tidak tabayyun dan menebar fitnah.
Ya kalau, undangan dadakan gitu mana bisa? Dikira pengangguran kali ya?

Ciye, kok sewot. Justru diundang untuk saling tabayyun. Kok tahu kalo mendadak?sudah tabayyun? hmm... ndak boleh menebar fitnah gitu...

mungkin kelihatan akhi.. di dalam surat tertera 3 tanggal. 5, 6 dan 7 Februrari. 5 permintaan dari PTUN, 6 dari MUI, 7 untuk acara mudzakarahnya..

memang sangat mendadak. saya saja yg karyawan swasta tidak bisa menyelipkan jadwal meeting 3 hari sebelum


EmoticonEmoticon